Sabtu, 25 April 2015

Blended Learning...apa itu??

A. Pendahuluan

Secara etimologi istilah Blended Learning terdiri dari dua kata yaitu blended dan learning. Kata blended berarti campuran, sedangkan learning yaitu belajar. Dengan demikian blended learning merupakan proses pembelajaran yang memanfaatkan berbagai macam pendekatan. Pendekatan yang dilakukan dapat memanfaatkan berbagai macam media dan teknologi. Dengan blended learning proses pembelajaran dapat menggabungkan berbagai sumber fisik dan maya (virtual).

Blended learning adalah sebuah kemudahan pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pengajaran, dan gaya pembelajaran, memperkenalkan berbagai pilihan media dialog antara fasilitator dengan orang yang mendapat pengajaran. Blended learning juga sebagai kombinasi pengajaran langsung (face-to-face), pengajaran offline dan pengajaran online, tapi lebih daripada itu sebagai elemen dari interaksi sosial.



B. Implementasi Blended Learning

Blended learning melibatkan kelas tatap muka dan belajar online. Metode ini sangat efektif untuk menambah efisiensi untuk kelas instruksi dan memungkinkan peningkatan diskusi atau meninjau informasi diluar ruang kelas. Blended learning juga dapat dipandang sebagai suatu kontinum antar tatap muka konvensional sampai dengan online penuh, dengan demikian ada beberapa bentuk kontinum blended learning, diantaranya yaitu:
  1. Online penuh, tetapi terdapat pilihan untuk melakukan tatap muka walaupun tidak dipersyaratkan
  2. Kebanyakan online penuh, tetapi terdapat beberapa hari tertentu dilakukan tatap muka baik dikelas atau di lab.
  3. Kebanyakan online penuh, tetapi siswa tetap belajar konvensional dalam kelas atau lab setiap hari.
  4. Kebanyakan belajar konvensional dikelas atau lab, tetapi peserta didik dipersyaratkan mengikuti aktifitas online tertentu sebagai persyaratan atau tambahan.
  5. Pembelajaran konvensional penuh, walaupun ada aktifitas online walaupun tidak dipersyaratkan bagi peserta didik untuk mengikutinya. 

Keuntungan dan manfaat blended learning (pembelajaran campuran) meliputi efektivitas biaya, fleksibilitas dalam penjadwalan, dan mempermudah interaksi antara peserta didik dengan pendidik maupun sesama peserta didik, peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan balajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih mementapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran. Sedangkan kelemahannya dapat mencakup kendala dalam pengadaan infra struktur seperti komputer dan akses internet, pengetahuan yang terbatas dalam penggunaan teknologi, dan kemampuan belajar.
Adapun pendekatan-pendekatan yang mendukung blended learning yaitu

1. Live face to face
Pembelajaran langsung atau tatap muka secara sinkronous dalam waktu dan tempat yang sama (classroom) ataupun waktu sama tetapi tempat berbeda (seperti virtual classroom). Bagi beberapa orang tertentu pembelajaran langsung seperti ini masih menjadi utama. Namun demikian pembelajaran langsung ini perlu didesain sedemikian rupa untuk mencapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan.

2. Self paced learning
Self paced learning (pembelajaran mandiri) yaitu peserta didik dapat belajar kapan saja, dimana saja dengan menggunakan berbagai konten (bahan belajar) yang dirancang khusus untuk belajar mandiri baik bersifat text-based atau multimedia-based .

3. Collaboration
Mengkombinasikan kolaborasi, baik kolaborasi pengajar maupun kolaborasi antar peserta didik yang kedua-duanya dapat dilakukan dilingkungan sekolah/universitas. Dengan demikian, perancang blended learning harus meramu bentuk-bentuk kolaborasi, baik kolaborasi antar teman sejawat atau kolaborasi antara peserta didik dengan pengajar melalui alat-alat komuniksi yang memungkinkan seperti chatroom, forum diskusi, email, website/weblog, mobile phone. Kolaborasi diarahkan untuk terjadinya konstruksi pengetahuan dan ketrampilan melalui proses social atau interaksi sosial dengan orang lain, bisa untuk pendalaman materi, problem solving.

4. Assessment
Dalam blended learning perancang harus mampu meramu kombinasi jenis assessmen baik yang bersifat tes maupun non-tes ataupun tes yang lebih bersifat otentik dalam bentuk portofolio, produk, dll. Disamping itu juga perlu mempertimbangkan ramuan antara bentuk-bentuk assessmen online dan assessmen offline, sehingga memberikan kemudahan dan fleksibilitas peserta belajar mengikuti atau melakukan assessmen tersebut.

5. Performance support materials Jika ingin mengkombinasikan antara pembelajaran tatap muka dalam kelas dan tatap muka virtual, maka harus diperhatikan sumber daya untuk mendukung hal tersebut siap atau tidak, ada atau tidak. Bahan belajar disiapkan dalam bentuk digital, apakah bahan belajar tersebut dapat diakses oleh peserta didik secara offline (dalam bentuk power point, video dll) maupun secara online (via website resmi tertentu) atau jika pembelajaran online dibantu dengna suatu LMS (Learning Management System) atau CMS (Course Management System) atau VLE (Virtual Management environment).


Blended learning juga mempunyai beberapa model yaitu:
  1. Model tambahan (Supplement) : Apabila metode pembelajaran tradisional (tatap muka) masih menjadi pokok atau intinya, ditunjang dengan aktivitas melalui e-learning.
  2. Model pengganti (Replacement)  : apabila beberapa metode tatap muka diganti dengan aktifitas dan komunikasi melalui e-learning.
  3. Model Emporium : apabila tatap muka formal diganti dengan aktivitas e-learning, model emporium ditunjang dengan penyediaan sumber-sumber pembelajaran yang dapat diakses secara bebas dan mendukung peserta didik melakukan pembelajaran berbasis masalah.
  4. Model Buffet : metode yang fleksibel. Dimana peserta didik megikuti proses pembelajaran dengan menentukan alurnya sendiri dengan memanfaatkan beberapa metode pembelajaran. 

Web-base learning yang bisa digunakan dalam pembelajaran dengan blended learning ini  adalah program Dokeos. Dokeos adalah system web-base learning secara dikenal sebagai LMS (Learning Management System) atau CMS (Course Management System) atau VLE (Virtual Learning Environment). Dokeos mudah digunakan untuk semua pengguna (users), seperti guru, siswa, trainer, dan lain-lain. Dokeos memiliki banyak tools e-learning dan menyediakan banyak cara untuk membuat dan mengolah bahan-bahan multimedia interaktif termasuk juga penilaian. Selain dari kenyamanannya dokeos juga termasuk software gratis. Kode program dokeos dapat dimodifikasi atau diadaptasikan untuk keperluan tertentu oleh siapa saja. Dokeos menawarkan sebuah lingkungan e-learning yang ramah dan efisien dengan konten online (materi online), tools penilaian, tools kolaborasi dan termasuk juga tools untuk melaporkan dan menelusuri kegiatan yang dilakukan oleh siswa.
Pengguna dokeos  sudah mencapai tiga juta user, yang tersebar diberbagai bidang seperti bidang  pendidikan, perusahaan, kesehatan, pemerintahan dan sebagainya, serta telah digunakan diberbagai negara seperti Hungaria, India, Albania, Algeria, Argentina termasuk juga Indonesia. Di Indonesia dokeos banyak digunakan oleh kalangan pendidikan seperti PPs UNSRI, PPs UNTAG Surabaya, Poltek Negeri Malang, Institut Informatika Indonesia, dan sebagainya.


Daftar Pustaka

Aryani, L. 2010. Penggunaan E-learning Vs Blended Learning Pada Perguruan Tinggi.     
(Online).(http://www.scribd.com/doc/30436506). Diakses 20 Maret 2011. 

Dwiyogo, W.D. 2011. Pembelajaran Berbasis Blended Learning. Disajikan dalam Seminar dan Lokakarya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Blended Learning Model Forum Komunikasi Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Malang 26 Maret 2011.

Kusni, M. 2010. Implementasi Sistem Pembelajaran Blended Learning Pada Kuliah AE3121 Getaran Mekanik Di Program Studi Aeronotika dan Astronomi. (Online). (http://www.akademik.unsri.ac.id/download/journals/files/ft/snttm2010/623PROSIDING%20DIGITAL%20SNTTM%20IX.pdf. Diakses 17 Maret 2011.

Pecquet, E. 2007. Creating and Delivering Online Courses with Dokeos 1.8 Trainer’s Manual. (Online). (http://www.dokeos.com/doc/dokeos­_techer_english.pdf). Diakses 12 April 2011.

Praetere, T.D dan Lobelle, C. 2007. The Dokeos e-Learning Project Management Guide. (Online).(http://www.dokeos.com/doc/DokeosElearningProjectManagementSystem.pdf). Diakses 12 April 2011.



Daur Biogeokimia (Nitrogen, Sulfur, dan Fosfor)


Siklus biogeokimia adalah siklus untus atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke komponen biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organism, tetapi juga melibatkan reaksi-reaksi kimia dalam lingkungan abiotik. Sehingga disebut siklus biogekimia. Siklus-siklus tersebut antara lain siklus air, siklus oksigen, siklus karbon, siklus nitrogen, siklus fosfor, dan siklus belerang serta siklus mineral-mineral lain


A. Siklus Nitrogen

Siklus nitrogen merupakan suatu siklus bahan kimia yang sangat kompleks dan sangat penting dalam lingkungan hidup. Unsur nitrogen banyak terdapat dalam lapisan atmosfer berbentuk gas N2 sampai mencapai 78% volume udara kering dan bersih. Tetapi tidak dapat digunakan secara langsung oleh tumbuh-tumbuhan untuk proses asimilasi nitrogen. Gas nitrogen ini harus diubah terlebih dahulu menjadi gas NH3 atau senyawa nitrat atau senyawa nitrit atau senyawa NH4+ yang larut dalam air tanah, barulah senyawa-senyawa tersebut dapat dimanfaatkan oleh tumbuh-tumbuhan. Unsur hara nitrogen diserap oleh akar tanaman dalam bentuk nitrat (NO3-) dan amonium (NH4+). Untuk memperjelas penjelasan tersebut psoses siklus nitrogen dapat dilihat pada Gambar 1.


Gambar 1. Siklus Nitrogen di alam (Sumber: Notohadiprawiro, 1998:202)


Berdasarkan Gambar 1, kita dapat mengetahui bahwa siklus nitrogen yang terjadi di alam terdiri dari beberapa tahap sebelum digunakan oleh tanaman dan akhirnya kembali dilepaskan ke atmosfer. Demikian seterusnya hingga terjadilah sebuah siklus. Beberapa tahapan dalam siklus nitrogen dapat dijelaskan sebagai berikut.
  1. Fiksasi (proses pengikatan nitrogen dari atmosfer)
  2. Amonifikasi (serangkaian reaksi enzimatik untuk membentuk ammonium)
  3. Nitrifikasi (oksidasi ammonium menjadi nitrat)
  4. Denitrifikasi (reaksi pengubahan kembali senyawa nitrat menjadi gas nitrogen, nitrogen oksida dan gas amoniak oleh aktivitas bakteri



B. Siklus Sulfur

Kelimpahan sulfur dalam kerak bumi mencapai 0,06%. Sumber utama-utama sulfur tanah adalah dulfida-sulfida logam yang dikandung batu plutonik. Batuan plutonik adalah batuan yang menghasilkan sulfat yang kemudian diendapkan sebagai garm-garam sulfat dapat larut dan tidak larut di daerah kering atau agak kering, diserap jasad renik atau direduksi oleh jasad renik membentuk sulfida atau anasir S atau terlindi dan tercuci menuju lautan. Gambar 3 melukiskan terjadinya siklus belerang di alam.


Gambar 2. Siklus sulfur di alam (Sumber: Notohadiprawiro, 1998:206)
Siklus belerang dalam lingkungan hidup, sama rumitnya dengan siklus nitrogen. Unsur belerang ini banyak terdapat dalam bentuk oksidanya serta dalam bentuk sulfidanya. Unsur belerang yang diperlukan oleh tumbuh-tumbuhan adalah dalam bentuk senyawa sulfatnya. Unsur ini lebih banyak terdapat di dalam tanah daripada di atmosfer, sedangkan unsur nitrogen lebih banyak terdapat di atmosfer daripada di dalam tanah. Unsur belerang yang terdapat di dalam tanah diubah oleh bakteri menjadi bentuk sulfat yang larut dalam air kemudian digunakan oleh tumbuh-tumbuhan untuk proses pertumbuhannya.



C. Siklus Fosfor

Siklus fosfor dalam lingkungan hidup relatif lebih sederhana bila dibandingkan dengan siklus bahan-bahan kimia yang lain, tetapi siklus fosfor ini mempunyai peranan yang sangat penting sebagai pembawa energi dalam bentuk ATP (Adenosin Triphosphat). Siklus unsur ini adalah perputaran bahan kimia yang menghasilkan endapan seperti halnya siklus kalsium. Sebagian besar fosfor terdapat dalam batuan beku dan bahan induk tanah sebagai senyawa apatit. fluoroapatit (Ca10(PO4)6F2) merupakan salah satu mineral apatit yang dikenal. Dalam lingkungan tidak ditemukan senyawa fosfor yang berbentuk gas, pada umumnya unsur fosfor yang terdapat di lingkungan berupa partikel-partikel padat. Di alam, unsur fosfor banyak terdapat dalam bentuk HPO42- atau HPO4-, baik sebagai ion anorganik maupun organik yang larut serta yang tidak larut.

Gambar 3. Siklus fosfor di alam (Sumber: Notohadiprawiro, 1998:208)



Siklus nutrien tersebut seringkali terganggu oleh aktivitas manusia dengan cara mengeluarkan nutrien dari satu biosfer dan menambahkannya ke bagian biosfer lainnya. Beberapa contoh dampak yang ditimbulkan manusia terhadap siklus kimia dalam ekosistem antara lain dampak dalam bidang pertanian dan terjadinya eutrofikasi pada sebagian perairan yang tercemar.



DAFTAR PUSTAKA


Darjamuni. 2003. Siklus Nitrogen di Laut. (online), (http://rudyct.com/pps702-ipb/06233/darjamuni.pdf, diakses tanggal 20 Januari 2011)

Foth, H.D. 1984. Dasar-dasar Ilmu Tanah Edisi 7. Terjemahan oleh Endang Dwi Purbayanti, Dwi Retno Lukiwati, & Rahayuning Trimulatsih.1984. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Hanafiah, K.A. 2007. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Jackson, A.R.W., & Jackson, J.M. 2000. Environmental Science: The Nature Envoronment and Human Impact Second Edition. England: Pearson Education Limited

Kormondy, E.J. 1969. Concept of Ecology. New Jersey : Prentice-Hall Inc.

Mas’ud, P. 1992. Telaah Kesuburan Tanah. Bandung: Penerbit Angkasa

Notohadiprawiro, T. 1998. Tanah dan Lingkungan. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Jakarta: AgroMedia Pustaka

Skinner, B.J. 1984. Sumber Daya Bumi. Terjemahan oleh Permana. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Tim Penyusun. Tanpa Tahun. Ekologi Tumbuhan. (online), (http://e-course.usu.ac.id/content/biologi/ekologi/textbook.pdf, diakses tanggal 20 Januari 2011.

Makalah lengkap dapat dilihat di tautan berikut http://www.mediafire.com/view/5fc4p39dx9dt8bh/Siklus_Biogeokimia.pdf

Please take it out with credit!!!


Kandungan Kimiawi Tumbuhan

Beberapa jenis tumbuhan memiliki kandungan kimiawi yang dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan. Sebagai contoh Cengkeh dengan nama ilmiah Syzygium aromaticum, (Linn.) Merr. Cengkeh juga banyak dikenal dengan nama Kemabang lawang/Bunga lawang/Cengke. Cengkeh mengandung senyawa kimia eugenol yang termasuk dalam golongan fenilpropana rantai terbuka

Struktur Eugenol

Bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) selain mengandung minyak atsiri, juga mengandung senyawa kimia yang disebut eugenol, asam oleanolat, asam galotanat, fenilin, karyofilin, resin dan gom. Penyakit yang dapat diobati antara lain kolera, menambah denyut jantung dan campak. Selain itu cengkeh juga memiliki khasiat sebagai zat anastesi lokal dan desinfektans, sehingga digunakan dalam beberapa obat luar, obat gigi atau obat kumur. Tentunya dengan beberapa prosedur pengolahan yang aman dan higienis. Selain cengkeh juga ada beberapa tanaman lain, kandungan kimiawi beberapa tanaman tersebut dapat dibaca pada tautan ini . Selamat Membaca ^_^

Cavendish Seorang Miliuner yang Menemukan Sejumlah Unsur

Cavendish lahir pada tanggal 10 Oktober 1731. Cavendish kecil sangat menyukai hal-hal yang berhubungan dengan sains. Dia tumbuh menjadi seorang pemuda yang pemalu, canggung, gugup dan tidak mudah bersosialisasi dengan orang lain. Cara berpakaiannya yang aneh, membuatnya ditertawakan oleh orang-orang di sekelilingnya. Cavendish merupakan salah satu pemuda terkaya di London pada saat itu. Pada usia ke-40 dia mendapatkan warisan yang sangat besar jumlahnya dan digunakan untuk penelitian-penelitiannya. Cavendish pernah menempun pendidikannya di Universitas Cambridge selama 4 tahun, namun karena suatu hal, dia terpaksa berhenti tanpa menyandang gelar.



Gambar 1. Ilustrasi Peralatan Cavensidh
Pada saat itu muncullah teori phlogiston Lavoisier, Cavendish tidak mempercayai begitu saja teori itu. Ketertarikannya yang begitu besar terhadap fenomena alam membuatnya berminat melakukan eksperimen tentang phlogiston. Dengan peralatan yang dia rangkai sendiri, akhirnya dia berhasil mengisolasi gas yang dikira phlogiston tersebut. Dari kajian-kajian yang di lakukan akhirnya dia menyimpulkan bahwa phlogiston merupakan gas hidrogen. Banyak ilmuwan yang tidak percaya, akhirnya dia bertekad melakukan eksperimen untuk menyempurnakan hasil penelitiannya. Berkat ketekunannya dia berhasil menemukan bahwa air terbentuk dari 2 gas yaitu 1 volume oksigen dan 2 volume hidrogen. Namun dia mendapatkan kritikan dari Lavoisier, yang meninggal secara tragis oleh pisau guillotine sepuluh tahun kemudian.
Selain itu dia juga berhasil menganalisis kandungan udara yang terdapat di atmosfer. Udara di atmosfer mengandung 20% oksigen, selain itu juga terdapat oksida nitrogen. Eksperimennya tentang hal ini menjadi dasar proses fiksasi nitrogen komersil yang digunakan dalam perusahaan pupuk. Eksperimen-eksperimennya juga banyak digunakan untuk menemukan unsur-unsur lain.
Kini Cavendish telah tiada, namun dia meninggalkan sumbangan yang tidak terkira bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Kemahsuran namanya digunakan untuk nama sebuah laboratorium penelitian di Universitas Cambridge.

Diterjemahkan dari sebuah artikel berjudul “ Cavendish, A Millionaire misanthrope turns to the elements”